Subang, 10 Juli 2025 — PT DAHANA, perusahaan bahan peledak milik negara yang tergabung dalam holding industri pertahanan DEFEND ID, menerima kunjungan kehormatan dari Delegasi Tinggi Departemen Pertahanan Nasional (Department of National Defense/DND) Filipina di kawasan Energetic Material Center (EMC) DAHANA, Subang, Jawa Barat.
Delegasi Filipina dipimpin oleh USEC Salvador Melchor B. Mison Jr., Undersecretary for Acquisition and Resource Management, dan USEC Rene S. Diaz, Undersecretary for Defense Technology Research and Industry Development, serta didampingi oleh pejabat militer dan teknis dari Filipina. Kunjungan ini juga difasilitasi oleh Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Ditjen Pothan) Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, serta dihadiri oleh pejabat Kementerian Pertahanan RI, termasuk Kolonel Kav. S. Iskandar, S.I.P., selaku Kepala Subdirektorat Program Kerja Sama, Ditjen Pothan.
Kunjungan dimulai dengan penyambutan resmi oleh Direktur Teknologi dan Pengembangan PT DAHANA, Yusep Nugraha, yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya membangun kolaborasi strategis di sektor pertahanan, khususnya antara Indonesia dan Filipina yang memiliki sejarah kedekatan sebagai negara sahabat dan sesama anggota ASEAN.
“Kami merasa sangat terhormat menerima kunjungan ini. Bagi kami, ini bukan sekadar kunjungan seremonial, tetapi menjadi momentum penting untuk membuka jalan kerja sama strategis, seperti riset bersama, transfer teknologi, dan pengembangan industri pertahanan regional yang lebih mandiri dan kompetitif,” ujar Yusep.
Dalam pemaparannya, Yusep menjelaskan bahwa PT DAHANA merupakan pionir industri bahan peledak Indonesia yang berawal dari proyek AURI tahun 1966 di Tasikmalaya. Sejak pindah ke Subang tahun 2012, DAHANA terus berkembang pesat dan kini memiliki EMC — pusat bahan peledak terintegrasi terbesar di Asia Tenggara.
Sejak tahun 2022, PT DAHANA menjadi bagian dari DEFEND ID, holding industri pertahanan nasional yang terdiri dari lima BUMN strategis: PT LEN Industri, PT PINDAD, PT PAL Indonesia, PT Dirgantara Indonesia, dan PT DAHANA sebagai pilar bahan peledak atau energetic materials. DEFEND ID dibentuk untuk memperkuat konsolidasi industri, meningkatkan kandungan lokal, dan membawa industri pertahanan Indonesia menuju panggung global.
DAHANA tidak hanya dikenal dalam sektor komersial seperti pertambangan dan konstruksi, tetapi juga aktif mengembangkan produk strategis militer seperti bom udara P-Live untuk pesawat Sukhoi, peluncur roket darat, serta keterlibatan dalam konsorsium roket RHAN-122B dan RHAN-450.
Rangkaian kunjungan dilanjutkan dengan diskusi antara delegasi Filipina dan manajemen DAHANA untuk membahas potensi kerja sama konkret, khususnya di bidang pengembangan teknologi bahan peledak untuk keperluan militer dan komersial. Dalam sesi ini, dibahas pula peluang joint development, peningkatan kapasitas SDM, dan integrasi ke dalam rantai pasok regional.
Delegasi kemudian melakukan plant tour ke area produksi Ring 1 dan menyaksikan langsung proses pengujian mutu produk di Pabrik Nonel. Di akhir kunjungan, dilakukan pertukaran cinderamata sebagai simbol persahabatan dan komitmen kerja sama kedua pihak.
“Kami berharap kunjungan ini menjadi awal dari hubungan jangka panjang yang bermanfaat dan strategis, demi menciptakan ekosistem pertahanan yang tangguh dan berdaya saing tinggi di kawasan,” tutup Yusep.
Kunjungan ini menjadi bagian dari agenda kunjungan resmi Delegasi DND Filipina ke industri pertahanan Indonesia yang juga melibatkan kunjungan ke PT PINDAD dan PT Dirgantara Indonesia di Bandung.